Minggu, 18 April 2010

Menghadapi Masalah di tempat Kerja

Tidak semua masalah kerja dapat di“lewati”; misalnya, tidak banyak yang bisa anda lakukan kalau atasan anda sudah memutuskan bahwa sebuah divisi atau bidang khusus harus dihapus, dan anda bagian dari divisi itu! Tidak peduli seberapapun bagusnya anda, anda akan kehilangan pekerjaan sama seperti orang lain. Satu-satunya pilihan anda adalah berupaya mendapatkan paket pesangon terbaik, dan segera mencari kesempatan berikutnya.

Tapi ada beberapa isu yang mungkin dapat membuat anda dipecat atau mungkin juga tidak. Keduanya benar-benar tergantung pada respon anda terhadap situasi. Dan respon itu dapat menguntungkan, atau justru merugikan anda.

Mari kita mulai dengan kesalahan.

Setiap orang berbuat salah dari waktu ke waktu. Ada yang serius, ada yang tidak, dan sebagian ketahuan, sementara sebagian lagi tidak. Aturan yang pertama, dan paling mendasar, adalah: 

1. Jangan pernah beranggapan bahwa anda tidak akan ketahuan!

Kalau anda melakukan kesalahan, beritahukan atasan langsung anda. Memang seperti paradoks, semakin besar kesalahan anda, semakin penting bagi anda untuk memberitahu boss anda. Hal yang utama adalah agar boss anda mengetahui kesalahan tersebut dari anda, dan bukan dari orang lain. Tentu saja anda tidak perlu mendatangi boss anda dan menceritakan segala urusan termasuk yang kecil-kecil. Cukup beritahukan hal-hal yang mungkin bisa membuat boss anda terlibat masalah juga.

Aturan kedua adalah:

2. Jangan lakukan kesalahan yang sama dua kali.

Belajarlah dari kesalahan anda. Akan lebih baik lagi kalau anda bisa belajar juga dari kesalahan yang dibuat orang lain. Ini berarti anda perlu memiliki hubungan yang terbuka dengan rekan kerja anda agar anda dan mereka dapat sama-sama mengambil keuntungan dari diskusi tentang hal-hal yang semestinya bisa dilakukan dengan lebih baik. Hubungan seperti ini tidak selalu mudah diciptakan, tetapi sangat perlu dicoba. Apapun yang terjadi, tulislah hal-hal yang ingin anda pelajari. Masukkan ke dalam catatan atau daftar tugas harian anda.

Ada satu lagi aturan. Ini dia:

3. Dengarkan kritik.


Kalau boss anda atau orang lain, termasuk rekan kerja, pelanggan atau bawahan anda mau repot-repot mengkritik sesuatu yang telah anda lakukan, anda harus berterima kasih! Umpan balik selalu merupakan hal yang berharga, dan hal-hal negatif itu justru yang paling tak ternilai. Tulislah. Belajarlah dari kritik. Kalau kemudian anda berpikir bahwa anda sudah menemukan pemecahannya, cari tahu apakah solusi itu berhasil. Datangi orang yang mengkritik anda dan periksa apakah mereka sudah melihat adanya perbaikan. Kalau belum, teruslah mencoba. Bersikaplah positif terhadap umpan balik negatif.

Selain kesalahan, yaitu keputusan yang anda ambil meski sebenarnya anda sudah tahu itu tidak boleh dilakukan, ada juga situasi di mana anda benar-benar tidak berdaya. Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, mungkin karena kurangnya pengalaman, atau kurang pelatihan. Di sinilah anda perlu meminta tolong. Kalau memang betul-betul tidak ada waktu untuk meminta tolong, dan anda harus bertindak cepat, ambillah keputusan lalu segera cari tahu apakah keputusan anda benar. Sama halnya seperti kesalahan di atas, akan jauh lebih baik kalau boss anda mendengarnya langsung dari anda dibandingkan bila ia mendengarnya dari pelanggan yang marah, atau dari sebuah artikel di koran!

Satu kategori akhir dari jenis-jenis masalah yang dapat mengancam karir adalah berkaitan dengan budaya. Beberapa perusahaan memiliki budaya korporasi yang sangat kuat dan menuntut perilaku tertentu. Mungkin anda diharapkan untuk “menunjukkan komitmen” dengan cara bekerja belasan jam sehari, atau “menunjukkan potensi manajemen” dengan cara memperlakukan bawahan anda secara dingin. Kalau anda menemukan diri anda berada di dalam budaya perusahaan yang tidak cocok, anda bisa mencoba merubah nilai-nilai yang anda anut, atau keluar. Di jangka panjang, akan lebih baik bagi anda bila berada dalam budaya yang anda anggap kompatibel. Di jangka pendek, anda mungkin harus berkompromi kalau ingin terus memiliki penghasilan.

Sumber Informasi:  aimjakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Cari Blog Ini